1.
Wayang kulit.
Unesco pada tanggal 7 november 2003 telah
menetapan bahwa wayang kuit adalah warisan budaya dunia yang berasal dari
indonesia. Menteri negara kebudayaan dan pariwisata i gede ardika mengungkapkan,
sejak 2003 lalu organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan pbb
telah mengakui wayang sebagai world master piece of oral and intangible
heritage of humanity.
2. Keris.
Unesco mengukuhkan keris indonesia sebagai
karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. Dunia telah
mengakui keberadaan keris indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia sejak
25 november 2005.
3. Batik
Perjuangan indonesia untuk mendapatkan
pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli indonesia tidak sia-sia.
(unesco) mengukuhkan tradisi batik sebagai salah satu budaya warisan dunia asli
indonesia pada oktober 2009 di perancis.
4. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada
ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa sunda di
pulau jawabagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan
cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam
setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Pengukuhan angklung indonesia oleh
unesco ini tepatnya berlangsung pada 16 november 2010.
5.
Tari
saman
Tari saman dikukuhkan sebagai warisan budaya
oleh unesco ada tahun 2011. Tari ini disebut tari saman karena diciptakan
seorang ulama bernama syekh saman pada abad 14 masehi. Awalnya tarian ini
merupakan permainan rakyat yang kerap ditampilkan dalam pesta adat dan budaya
di tanah gayo. Seiring perkembangan zaman, tari saman kini menjadi salah satu
seni budaya yang banyak dipelajari di sekolah-sekolah. Bukan hanya di aceh,
tapi juga di luar aceh dan bahkan di luar negeri. Begitu menariknya, sehingga
tari saman kerap menjadi ikon indonesia dalam berbagai festival budaya dunia.[1]
6.
Reog
ponorogo
Pemerintah malaysia akhirnya mengakui bahwa
reog ponorogo adalah milik indonesia. Tetapi, memang kebudayaan tersebut telah
disebarkan di johor dan selangor oleh masyarakat ponorogo yang tinggal di
malaysia sejak bertahun-tahun lalu.
“reog tetap masih milik bangsa indonesia,” ujar
duta besar malaysia untuk indonesia zainal abidin mohammad zin dari atas mobil
pengeras suara milik pendemo, di depan kantor kedubes malaysia, jalan hr rasuna
said, jakarta selatan, kamis, 29 november 2007.
Zainal yang mengenakan baju koko berwarna biru
itu, juga menegaskan sejarah berkembangnya reog ponorogo yang di malaysia
disebut sebagai tarian barongan.
“sejarahnya rakyat ponorogo pernah hijrah ke
johor dan selangor. Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan reog
ponorogo yang mereka bawa dari ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini
tetap milik bangsa indonesia,” paparnya.
7.
Tari
pendet
Perlu diketahui di sini bahwa pemerintah
kerajaan malaysia tidak pernah mengklaim tari pendet sebagai budaya asal negara
tersebut. Iklan pariwisata malaysia yang menampilkan tari pendet adalah dibuat
oleh swasta, yakni discovery channel yang berbasis di singapura. Discovery
channel singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah diraja
malaysia.
Discovery channel singapore pun sudah meminta
maaf atas kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa tari pendet
adalah milik indonesia, bukan milik malaysia.
Dengan demikian, tari pendet yang muncul di
film promosi enigmatic malaysia bukanlah promosi wisata malaysia. Bukan juga
diproduksi dan didanai oleh kementerian pariwisata, kementerian kebudayaan
malaysia atau ph malaysia, tapi dibuat oleh discovery channel yang berbasis di
singapura.
Dc asia inc pun sudah mengakui bahwa kesalahan
ada di staf bagian promosi mereka. Dc asia inc pun sudah menyatakan permohonan
maaf atas kesalahan itu kepada kementerian pariwisata indonesia.
Tuduhan malaysia telah mengklaim tari pendet
bali itu tidak benar. Dan dc menyatakan tari pendet itu milik malaysia juga
tidak benar, yang benar tari pendet itu memang milik indonesia dan bali.
Sekarang udah kelihatan siapa yang bener dan
siapa yang tidak. Kita tidak perlu caci maki bikin rusuh. Yang penting adalah
bagaimana kita bisa mencintai dan melestarikan budaya kita sendiri sehingga
tidak dicuri oleh negara lain. [2]
[2]https://dreamindonesia.me/2009/09/14/inillah-6-budaya-indonesia-yang-diakui-unesco-setelah-diklaim-malaysia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar